AHY Serukan Dialog dan Keadilan, Ibas Tegaskan Komitmen Demokrat untuk Rakyat, Iman Adinugraha Dukung Sepenuhnya Untuk NKRI

Kopduddotkom

PEMERINTAHAN7 Dilihat

 

Jakarta, 1 September 2025 — Dalam suasana malam yang sarat keprihatinan atas dinamika sosial dan politik tanah air, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan sikap resmi partai melalui unggahan di akun pribadinya. Pernyataan itu bukan sekadar laporan politik, melainkan seruan moral yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali menempatkan rakyat sebagai pusat dari setiap keputusan.

“Malam ini, saya dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menyampaikan sikap pandangan dan sekaligus melaporkan kepada segenap masyarakat Indonesia apa yang tengah kami lakukan menyikapi situasi terkini di tanah air,” tulis AHY.

Dalam pernyataannya, AHY menegaskan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dukungan tersebut, menurutnya, bertujuan untuk mencari solusi terbaik, meredakan ketegangan, dan yang paling penting: mencegah jatuhnya korban jiwa serta kerusakan di berbagai daerah.

“Tujuannya adalah mencari solusi yang terbaik, meredakan situasi, dan yang paling penting mencegah terjadinya korban jiwa dan kerusakan di berbagai daerah.”

AHY juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya almarhum Affan Kurniawan dan sejumlah warga lainnya di berbagai kota. Ia menegaskan bahwa demokrasi dan kebebasan harus tetap mendapat tempat yang layak di negeri ini, namun harus dijalankan dalam koridor konstitusi dan hukum yang berlaku.

“Demokrasi dan kebebasan harus mendapatkan tempat yang baik di negeri ini, tentu diletakkan pada koridor konstitusi, undang-undang dan aturan yang berlaku. Hukum harus ditegakkan dan berlaku untuk semua, serta investigasi terhadap insiden yang telah terjadi harus diungkap secara transparan dan akuntabel.”

Tak hanya menyuarakan sikap politik, AHY juga memberikan arahan langsung kepada seluruh kader Partai Demokrat. Ia meminta agar para kader menjaga diri, menjaga lisan, dan tidak menyakiti perasaan masyarakat. Ia ingin Demokrat menjadi rumah aspirasi yang membuka ruang dialog, bukan sekadar panggung retorika.

“Saya menginstruksikan kepada segenap kader Demokrat untuk menjaga diri, menjaga lisan, jangan menyakiti perasaan masyarakat kita. Pesan saya agar Partai Demokrat menjadi rumah aspirasi yang membuka ruang dialog. Ingatlah, ini rakyat kita sendiri, konstituen yang kita wakili. Kalau bukan karena rakyat, tidak mungkin kita semua ada di sini. Sejatinya, suara rakyat adalah suara Tuhan.”

Pernyataan tersebut mendapat respons hangat dari berbagai kalangan, termasuk dari Iman Adinugraha, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap sikap AHY. Dalam kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Komisi VII, anggota Badan Sosialisasi MPR RI, dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi, Iman menyampaikan bahwa pernyataan AHY mencerminkan kepemimpinan yang matang, berempati, dan berpihak pada rakyat.

“Pernyataan beliau bukan hanya refleksi politik, tetapi juga cerminan jiwa kepemimpinan yang matang, berempati, dan berpihak pada rakyat,” ujar Iman.

Ia menilai bahwa dukungan terhadap langkah Presiden Prabowo adalah bentuk tanggung jawab kenegaraan yang patut diapresiasi, terlebih dengan penekanan agar tidak ada lagi korban jiwa dan kerusakan.

“Ketika beliau berkata, ‘Sejatinya, suara rakyat adalah suara Tuhan,’ saya percaya itu bukan sekadar kutipan, melainkan prinsip hidup yang harus dijaga oleh setiap pemimpin.”

Iman juga menyampaikan dukungan penuh kepada Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Wakil Ketua MPR RI dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, yang sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas nama Fraksi Demokrat terkait isu tunjangan anggota DPR. Iman menilai sikap Ibas sebagai bentuk nyata komitmen untuk mendengarkan suara rakyat dan menjaga integritas partai.

“Kami siap dikritisi, siap dievaluasi, dan terus menjadi bagian dari aspirasi masyarakat,” ujar Ibas dalam pidatonya bertajuk Demokrat Hadir Untuk Rakyat: Mendengar, Bekerja, dan Menjaga Nilai Kebangsaan, yang disampaikan pada pembukaan Bimbingan Teknis Nasional Anggota FPD DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Gelombang I di Museum SBY-ANI, Pacitan, 30 Agustus 2025.

Ibas juga menekankan pentingnya introspeksi dan kontemplasi, serta menyerukan agar demonstrasi dilakukan dengan cara yang baik dan kondusif. Ia mengajak seluruh elemen bangsa—termasuk TNI, Polri, dan masyarakat—untuk bersama-sama menjaga ketenangan dan persatuan.

Di tengah riuhnya dinamika nasional, suara yang tenang dan tegas tetap dibutuhkan. Seruan AHY, komitmen Ibas, dan dukungan Iman Adinugraha menjadi pengingat bahwa politik bukan hanya soal strategi, tetapi soal keberpihakan, keadilan, dan kemanusiaan. Partai Demokrat, dalam berbagai level kepemimpinan, menunjukkan bahwa mendengar rakyat adalah langkah pertama menuju solusi yang bermartabat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *