Luapan Sungai Cidadap Hancurkan Jembatan Darurat di Bojongkopo

Kopduddotcom

INFRASTRUKTUR845 Dilihat

SUKABUMI – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi sejak Minggu siang menyebabkan luapan Sungai Cidadap pada dini hari Senin, 18 Maret 2025. Banjir tersebut menghancurkan jembatan darurat yang baru saja dibangun di kawasan Bojongkopo. Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat kecil tidak dapat melintasi jalan nasional Bagbagan–Kiaradua di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menjadwalkan kegiatan fisik perbaikan Jembatan Cidadap yang amblas akibat banjir bandang pada 6 Maret 2025. Salah satu sisi jembatan diketahui amblas hingga beberapa meter akibat pondasi yang terkikis luapan Sungai Cidadap.

Kerusakan ini menyebabkan akses dari Palabuhanratu ke Jampang melalui jalan nasional Bagbagan–Kiaradua ditutup total. Akses sementara dialihkan melalui Jampang Tengah hingga perbaikan selesai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, Dede Rukaya, menjelaskan bahwa perbaikan jembatan ini dilakukan secara permanen untuk mencegah kerusakan serupa di masa depan.

“Penanganan permanen nantinya akan dilakukan oleh BBPJN DKI Jakarta–Jawa Barat dengan mengganti konstruksi jembatan lama. Jembatan baru akan memiliki panjang bentang 60 meter dan lebar yang lebih besar,” jelas Dede Rukaya saat mendampingi kunjungan Wakil Menteri PUPR, Diana Kusumastuti.

Jembatan Cidadap Bojongkopo yang mengalami kerusakan ini awalnya dibangun pada tahun 1992 dengan panjang bentang 50 meter. Proses perbaikan akan melibatkan pembongkaran jembatan lama, pembangunan abutmen baru, dan instalasi struktur jembatan yang lebih kokoh.

“Nanti jembatan yang lama akan dibongkar, kemudian dibuat juga abutmen dan nanti jembatannya lebih lebar dan bentang 60 meter. Waktu pelaksanaan selama 4 bulan dengan biaya seluruhnya dari Kementerian PU,” tutur Dede.

Sebagai langkah antisipasi agar akses masyarakat tetap terjaga selama masa perbaikan, Kementerian PUPR juga akan membangun jalan darurat khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua di sekitar lokasi jembatan.

Dengan upaya ini, diharapkan perbaikan infrastruktur dapat segera selesai sehingga aktivitas masyarakat di sepanjang jalur Palabuhanratu–Jampang dapat kembali berjalan normal.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *